Mikrotik, sesuai dengan visinya yaitu ROUTING THE WORLD,
saat ini benar-benar telah diakui sebagai Router yang sangat handal dan
sangat lengkap fiturnya serta sangat mudah konfigurasinya. Namun tidak
sedikit dari penguna Mikrotik ini menanggalkan Mikrotik dan kembali ke
jaringan NATURAL, bukan karena Mikrotiknya yang tidak handal atau Mikrotiknya yang “Bego”.
Melainkan SDM mereka sendiri yang masih kurang dalam memahami dan
mendalami fungsi serta teknis konfigurasi Mikrotik itu sendiri. So…
belajarlah agar anda lebih expert menguasai Mikrotik ini. Termasuk
rekan-rekan yang ingin profesional di bidang IT Networking System, kerja di ISP maupun di Telco. Siapkan Skill anda dengan keahlian Mikrotik Administrator yang handal, bukan sekedar bisa tapi harus benar-benar Expert…
Karena itulah, berbekal pengalaman dalam mengunakan Mikrotik sejak tahun 2005 hingga 2010 inilah saya membuat Buku Materi Training Mikrotik Bandwith Manajemen dan Mikrotik VPN Server – Client, dalam kurun waktu 5 bulan ( November 2009 – Februari 2011 ) telah membuat > 30 kelas Training dengan jumlah peserta > 500 orang ( baik kelas Reguler / umum maupun kelas Private / Inhouse Training
). Training ini bukan untuk Profit Oriented tapi bersifat sharing ilmu
dan pengalaman bagi rekan-rekan sesama IT, Mahasiswa dan Komunitas.
Melakukan Installasi Mikrotik PC Router atau melakukan konfigurasi Mikrotik RouterBoard, bukanlah hal yang sulit ( jika benar2 paham basic konsep & teknisnya ) tapi juga bukanlah hal yang mudah (
bagi anda newbie Mikrotik dan bagi anda yang asal / sembarangan setting
tanpa benar2 memahami cara kerja Mikrotik dengan seksama ).
Mengunakan koneksi Speedy dengan Router Mikrotik ada 2 macam cara, yaitu :
1. Modem ADSL di setting sebagai PPPoE, lalu
username & password Speedy di input pada Modem, sehingga setelah
terkoneksi ke Speedy maka IP Public berada pada Modem ADSL ini. Pada
option ini Mikrotik hanya berfungsi sebagai BANDWITH MANAJEMEN saja serta berbagai fitur lain, namun hanya untuk layanan LOKAL.
2. Modem ADSL di setting sebagai BRIDGE, lalu
username & password Speedy di input pada Mikrotik( PPPoE Client ),
sehingga setelah terkoneksi ke Speedy maka IP Public berada pada
Mikrotik. Pada option ini Mikrotik bukan hanya berfungsi sebagai BANDWITH MANAJEMEN
namun berbagai fitur lain dapat difungsikan untuk berbagai layanan
PUBLIC. Seperti VPN Server / Client, FTP Server, Web Server, dll.
Sebelum memulai konfigurasi, berikut ini Topologi Jaringan
yang akan kita bangun. Modem ADSL kita setting sebagai Bridge ( Mode
Bridge, bukan PPPoe ). IP Address yang digunakan juga bebas sesuai
dengan jaringan di tempat anda. Sekali lagi bahwa jika kita memahami
konsep Mikrotik dengan benar maka kita bikin Router untuk koneksi apa
saja atau mengunakan IP Address berapa saja akan terasa mudah dan PASTI SUKSES…
0 : Bahan-bahan yang harus disiapkan untuk membuat Mikrotik PC Router adalah sebuah PC Jangkrik – setidaknya Pentium II/400 Mhz,
harddisk minimal 1 GB, Ram 64 MB / 128 MB, 2 buah PCI LAN Card ( Merk
Intel / Realtek / DLink / 3 Com / TPLink / dll ), CDRom, CD Installer
Mikrotik, kabel UTP secukupnya serta sebuah Modem ADSL yang support BRIDGE MODE.
1 : IP Address ADSL Modem : 192.168.1.1
2 : IP Address interface Mikrotik ke ADSL Modem : 192.168.1.10 (
harus 1 segmen dengan IP Address Modem ). Walaupun sebenarnya kita bisa
saja TIDAK memberi IP Address pada interface ini karena Dial Up PPPoE
akan secara otomatis mencari Modem Bridge, tapi pemberian IP Address
untuk Interface ini akan memberi kemudahan untuk pengecekan koneksi /
ping ke Modem ADSL.
3 : IP Address interface Mikrotik ke Switch / Hub / Client : 192.168.88.251 (
kebetulan saja saya gunakan IP ini, yang penting harus 1 Segmen dengan
IP Address PC Client kita yang lain ). Perhatikan dan pahami gambar
dibawah ini :
Setelah pada tahap persiapan dengan memahai konsep dan topologi Jaringan Mikrotik yang akan kita bangun, maka cara memasaknya adalah sebagai berikut :
Langkah Pertamax adalah melakukan setting Modem ADSL sebagai Bridge :
Kedua : Siapkan sebuah PC dengan 2 buah LAN Card dan di Install Mikrotik.
Ketiga : Setelah Installasi selesai, Reboot PC Router kita lalu akses ke Mikrotik dengan Winbox. Selanjutnya kedua Interface kita ganti nama menjadi LAN dan SPEEDY. Tujuannya adalah untuk memudahkan identifikasi kita sehingga tidak terjadi salah setting interface.
Keempat : Setting IP Address untuk LAN : 192.168.88.251/24 dan IP Addess interface Speedy : 192.168.10/24.
Kelima : Selanjutnya kita setting IP DNS dengan IP DNS Speedy : 202.134.1.10 dan 202.134.0.155. Caranya masuk ke menu “IP” lalu pilih “DNS“.
Keenam : Langkah selanjutnya adalah membuat Interface PPPoE Client. Caranya klik menu Interface, pada simbol plus kita klik dan pilih “PPPoE Client”. Disini kita juga memasukkan Username dan Password Speedy yang telah kita punya.
Pada Option “General“, cukup menentukan interface yang 1 jalur dengan Modem ADSL. Untuk nama dan type-nya pake default-nya saja sudah cukup.
Jangan lupa untuk menentukan Interface yang mengarah ke modem ADSL, yaitu interface yang telah kita beri nama “SPEEDY“. Lalu selanjutnya klik tab “Dial Out” dan masukkan Username + Password Account Speedy kita.
Selain melalui Winbox, kita juga bisa memasukkan Username dan Password Speedy ini lewat WebBox.
Ketujuh : Apabila kita telah selesai melakukan setting PPPoE Client maka begitu selesai setting Mikrotik langsung melakukan DialUp ke
Modem ADSL kita. Jika setting Username dan Password ini benar maka
selanjutnya akan tampak status koneksi Mikrotik kita dan pada menu IP
-> Address akan muncul sebuat IP Address baru berupa IP Public ( 125.164.75.150 ) yang diberikan Telkom Speedy kepada pelanggan berdasarkan Username & Password yang kita miliki.
Kedelapan : Selanjutnya kita atur NAT ( Network Address Translation ) agar Client dapat terkoneksi ke Internet atau dapat mengakses internet. Caranya masuk ke menu -> IP -> Firewall -> NAT ( seperti gambar dibawah ini ).
Kesembilan : Kita buat 1 buah NAT Rule, pada “General” -> Chain = srcnat, -> OutInterface = pppoe out1. Lalu pada option “Action” kita pilih -> Masquarade.
Selain setting dari Console atau dari Winbox, kita juga bisa melakukan setting NAT ini dari WebBox ( kalo menurut saya sich ini buat Newbie Mikrotik lebih mudah daripada setting dari Winbox ). Caranya : Pilih Public Interface = pppoe out1 lalu centang NAT trus klik “Apply“.
Kesepuluh : Selanjutnya kita tambahkan 1 buah IP Route. Perhatikan pada sebelah IP Address dari IP Public dibawah ini yaitu : Network = 125.164.72.1. Nah, IP Network ini adalah IP Gateway Telkom Speedy yang melayani koneksi kita. Tambahkan 1 buah New Route, Destination : 0.0.0.0/0 lalu Gateway = = 125.164.72.1.
Kesebelas : Sampai sini setting Mikrotik Router kita
telah selesai. Tinggal test ping koneksi dari Mikrotik kita. Lakukan
test ke IP DNS Speedy : 202.134.1.0 dilanjutkan test ping ke yahoo.com
maupun ke websites yang lain. Jika ada reply maka Mikrotik kita telah
berhasil / telah sukses kita konfigurasi.
Keduabelas : Langkah ini kita lakukan pada PC
Client. IP Mikrotik interface ke LAN merupakan IP Gateway untuk PC
Client kita. IP DNS pada Client dapat kita masukkan IP DNS Speedy secara
langsung maupun IP DNS dari Mikrotik ( karena kita telah setting Mikrotik menjadi DNS Relay pada langkah kelima dari tutorial ini ).
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Okey, sampai sini Mikrotik kita telah berfungsi sebagai Router dan
sharing akses internet untuk semua Client yang lain telah dapat
difungsikan. Nah, tahap selanjutnya yang harus kita lakukan adalah Bandwith Manajemen
atau mengatur bandwith yang tepat untuk semua Client sehingga jika ada
Client yang melakukan download mengunakan software Downloader dapat di
kendalikan atau di kontrol sehingga bandwith kita tidak dihabiskannya
sendiri dan akses internet client yang lain tidak menjadi lemot.
sumber : http://thinkxfree.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar